Kenapa Harus Rutin Minum Teh Hijau atau Cokelat Hangat di Diet Goodway?

Diterbitkan Dikategorikan dalam Diet, Goodway, Premium, Terapi Cokelat Ditandai , , , , , Tak ada komentar pada Kenapa Harus Rutin Minum Teh Hijau atau Cokelat Hangat di Diet Goodway?

Dalam prakteknya, diet goodway menganjurkan praktisinya untuk rutin minum teh hijau atau cokelat hangat sesudah makan besar. Ini ada alasan tersendiri karena teh hijau dan cokelat hangat memang berkhasiat untuk meningkatkan pembakaran lemak seperti berikut ini.

 

Kenapa Harus Rutin Konsumsi Teh Hijau?

Manfaat teh hijau sudah diketahui lama bisa untuk mencegah penyakit jantung dan berbagai kanker. Penelitian lainnya yang dipublikasikan Juli 2005 oleh American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa teh hijau juga dapat dipakai untuk mengurangi lemak tubuh. Mereka yang mengonsumsi teh hijau sebotol setiap hari selama tiga bulan akan menurunkan lemak tubuh yang berakibat penurunan pada berat badannya, dibanding dengan mereka yang mengonsumsi sebotol teh oolong.

Jenis teh lainnya, seperti teh hitam dan teh oolong, juga mempunyai kadar polifenol dalam jumlah besar, yang berguna sebagai antioksidan, anti kanker dan anti virus. Tapi bedanya dengan teh lainnya itu, teh hijau kaya akan polifenol yang disebut dengan katekin. Katekin ini selain bermanfaat sebagai anti peradangan dan anti kanker, pada penelitian terbaru disebutkan dapat juga mempengaruhi tumpukan lemak tubuh dan kadar kolesterol. Katekin ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh.

Penelitian yang dilakukan di Jepang ini, dengan tujuan untuk melihat efek katekin dalam menurunkan lemak tubuh dan penurunan berat badan terhadap 35 orang pria. Pria-pria ini mempunyai berat badan dan lingkar pinggang yang kurang lebih sama.

Sebagian pria selama tiga bulan mengonsumsi sebotol teh oolong, yang diberi tambahan ekstrak teh hijau yang mengandung 690 mg katekin. Sedang kelompok lainnya diberi sebotol teh oolong dengan 22 mg katekin. Selama tiga bulan ini, kedua kelompok tersebut diberikan makanan yang sama dengan jumlah kalori dan lemak yang sama, sehingga secara keseluruhan mendapat total diet yang sama.

Setelah tiga bulan menunjukkan pria yang mengkonsumsi ekstrak teh hijau mengalami penurunan berat badan yang lebih banyak (2,4 kg dibanding 1,3 kg) dan penurunan indeks massa tubuh (IMT) secara bermakna, lingkar pinggang dan juga total lemak tubuh. LDL, kolesterol buruk, juga mengalami penurunan.

Anda bisa membeli teh hijau ini di supermarket, minimarket atau marketplace.

Jika Anda ingin teh hijau yang memiliki daya bakar lemak lebih tinggi, Anda bisa memilih teh hijau jenis matcha. Matcha merupakan daun teh hijau yang digiling halus menjadi serbuk. Cara minumnya cukup diseduh dengan air panas. Meminum matcha sama dengan mengonsumsi daun teh sehingga kandungan antioksidan tinggi bisa Anda dapatkan.

Teh hijau matcha dari Jepang yang bisa meningkatkan pembakaran kalori 35 hingga 43% sehingga efektif dalam membantu penurunan berat badan. Mengandung antioksidan 10 kali lebih banyak daripada teh hijau biasa dan asam amino theanine yang mampu menenangkan pikiran.

Anda bisa membeli teh hijau matcha ini di toko bahan kue terdekat atau di marketplace.

 

Kenapa Harus Rutin Konsumsi Cokelat?

Meskipun cokelat mengandung banyak kalori, tapi menurut penelitian, mereka yang makan cokelat secara rutin setiap hari memiliki lemak tubuh lebih sedikit dibandingkan yang jarang makan cokelat. Para peneliti berasumsi kalau kalori yang terdapat dalam cokelat bukanlah kalori biasa.

Dilansir Daily Mail, bahan-bahan yang terdapat dalam cokelat membuat metabolisme tubuh bekerja lebih keras. Artinya, cokelat bisa mengimbangi lemak-lemak yang sudah lama tertumpuk dalam tubuh. Efek metabolisme yang ditimbulkan karena bahan-bahan tertentu ini menjadikan cokelat sebagai penganan yang bisa melangsingkan tubuh karena ‘menetralkan’ kalori.

Pemimpin penelitian Dr Beatrice Golomb dari University of California, San Diego mengatakan, “Penemuan kami memperlihatkan kalau komposisi kalori juga berperan memberi pengaruh pada berat badan. Jadi bukan hanya jumlah kalorinya saja. Pada kasus cokelat, ini merupakan kabar bagus, baik bagi mereka yang hobi makan cokelat maupun hanya iseng-iseng ingin mencoba (makan cokelat).”

Kesimpulan tersebut didapat setelah Beatrice dan timnya menganalisa kebiasaan makan cokelat dari 972 pria dan wanita, dengan usia rata-rata 57 tahun. Penelitian dimasudkan untuk mempelajari statins –obat untuk menurunkan kolesterol.

Partisipan yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung tersebut diajukan sejumlah pertanyaan seputar pola diet dan gaya hidup mereka. Salah satu pertanyaan tersebut, ‘Berapa banyak Anda mengonsumsi cokelat dalam seminggu?’ Selain wawancara, indeks massa tubuh mereka juga dicatat.

Temuan yang mereka dapat pun cukup mengejutkan. Hasil studi menunjukkan bahwa responden yang lebih sering makan cokelat dalam seminggu, secara statistik memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan pemakan cokelat biasa (tidak terlalu sering).

Penelitian tersebut juga mengklaim, banyak-sedikitnya konsumsi cokelat tidak terlalu berpengaruh pada naik atau turunnya indeks massa tubuh. Justru, beberapa zat yang terdapat dalam cokelat bisa mempercepat metabolisme tubuh. Epicatechin, salah satu senyawa kimiawi yang terdapat pada cocoa, terbukti bisa meningkatkan jumlah mitokondria –tempat berlangsungnya respirasi sel, metabolisme asam lemak dan penghasil energi.

Mitokondria bertugas membakar kalori sementara epicatechin bermanfaat menurunkan berat badan. Cokelat juga mengandung thebromine, antioksidan di dalam biji cocoa yang menimbulkan rasa pahit. Zat ini bermanfaat memperluas pembuluh darah, meningkatkan kesehatan jantung dan sering digunakan untuk merawat penderita hipertensi.

Penelitian dari tim Tel Aviv University, membuat penelitian pada 193 orang dewasa yang mengalami obesitas dan tidak menderita diabetes mellitus. Semua responden ini dibagi dua, satu kelompok menjalankan diet penuh minim karbohidrat dan pagi harinya pun hanya makan buah sedikit saja.

Kelompok kedua, justru saat makan paginya banyak menu karbohidrat berat dan makanan manis seperti kue cokelat. Hasilnya, setelah dipantau selama 32 minggu, justru kelompok yang banyak mengonsumsi cokelat di pagi harilah yang berat badannya turun lebih banyak.

Mengapa? Menurut salah satu tim penelitinya, Profesor Daniela Jakubowicz, makan kue cokelat sebagai bagian dari sarapan 600 kalori seimbang, yang juga termasuk protein dan karbohidrat, bisa menjaga metabolisme tubuh dan bekerja di luar ekstra kalori seharian kemudian.

Karena kebutuhan kalori sudah banyak terpenuhi saat pagi hari, maka di waktu lain dalam sehari tersebut, misalnya siang atau sore hari, kita tidak membutuhkan kalori yang berat lagi. “Tidak ada rasa ingin makan cokelat lain saat siang harinya,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (9/2).

Sebaliknya, jika melakukan diet dengan meminimalisir kalori saat pagi hari, tidak akan terlalu efektif menurunkan berat badan. Karena di saat siang atau sore harinya, nanti mesti akan kucing-kucingan untuk mencari cemilan berat penuh kalori seperti cokelat. Makan cokelat di pagi hari juga bisa mempertahankan berat badan ideal dalam waktu lama.

Untuk camilan, cokelat yang dimaksudkan ini bukan cokelat susu atau putih lho ya, tapi cokelat hitam. Untuk cokelat batangan yang murah tapi tetap ada manfaat kesehatan dan pelangsingannya, Anda bisa membeli cokelat batang kiloan untuk memasak kue di toko bahan kue atau supermarket.

Memang cokelat batangan ada gulanya, tapi jangan terlalu diambil pusing. Masih aman kok karena nutrisi di cokelat itu sendiri sudah bisa menetralisir efek negatif dari gula tersebut. Tapi memang, makin sedikit gula pasirnya, maka lebih sehatlah cokelatnya. Dan untungnya, di diet goodway, Anda masih bebas konsumsi cokelat batangan yang ada gulanya 🙂

Contoh merek cokelat batangan untuk kue ini saya rekomendasikan merek Dark Chocolate Collata atau Dark Chocolate Tulip, baik yang varian compound atau couverture.

Jika Anda bisa mendapatkan cokelat batangan yang banyak kandungan lemak cokelatnya, wah ini jauh lebih bagus lagi kualitasnya.

Bagaimana dengan minuman cokelat hangat? Lebih baik Anda buat sendiri (racik sendiri), jangan minum yang minuman cokelat instant. Anda bisa memakai cokelat bubuk murni yang dijual di supermaket atau toko bahan kue.

Namun, jika ingin yang berkualitas dan punya manfaat terapi yang tinggi, Anda beli saja bubuk cokelat yang masih banyak kandungan lemak cokelatnya. Contoh merek yang saya rekomendasikan adalah Tulip Cocoa Powder varian Boerdaux, Burgundy atau Noir.

Lebih tinggi lagi kualitas gizinya adalah yang Cacao Powder (bukan cocoa) seperti misalnya Navitas Organic Cacao Powder, Cau Organic Cacao Powder dan Timurasa Cacao Powder.

Anda bisa membeli cocoa dan cacao powder tersebut di toko bahan kue atau marketplace.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *